
Cuan128 – Satu lagi hasil yang harus menjadi perhatian tim Ducati Lenovo bahwa situasi sulit dialami pembalapnya pada awal musim ini.
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, tak dapat finis lebih baik daripada pembalap Honda dalam balapan Sprint MotoGP Inggris 2025.
Bagnaia harus finis keenam setelah diasapi pembalap Castrol Honda LCR, Johann Zarco, pada lap terakhir dari balapan di Sirkuit Silverstone, Northamptonshire, Inggris, Sabtu (24/5/2025).
Pembalap asal Chivasso, Italia, itu kewalahan setelah empat lap karena ban belakang yang aus.
Bagnaia akhirnya tak dapat lagi bersaing untuk memperebutkan posisi tiga besar dalam Sprint yang berlangsung 10 lap itu.
Dia bahkan harus dilewati oleh tiga pembalap yakni Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46), Marco Bezzecchi (Aprilia Racing), dan Johann Zarco.
Bagnaia merasa tak hadir dalam balapan setelah ban belakangnya aus duluan, tetapi bukan karena tanpa alasan.
Sering melebar karena hilangnya sensasi dengan bagian depan motor, dia terpaksa menggunakan ban belakang lebih banyak dalam akselerasi untuk berbelok.
“Setiap kali saya mengerem dan memasuki tikungan, saya tidak berada di jalur yang benar. Jadi saya harus memaksa bagian belakang untuk membuat motor berbelok, dan saya berhasil.”
“Kemudian ini tentang bertahan hidup hingga lap terakhir, dengan para pembalap menyalip saya seolah-olah saya tidak ada di sana,” ujar Bagnaia, dilansir dari Crash.net.
Situasi sebaliknya dialami Zarco yang mengelola ban dengan sangat baik sampai berhasil menyalip beberapa pembalap dalam tiga lap terakhir.
“Sangat kuat. Saya senang, itu keren,” kata Zarco setelah Sprint, dilansir dari Crash.
“Memulai dari posisi ke-9 di sini agak sulit karena kita berada di sisi dalam di tikungan pertama dan bisa kehilangan terlalu banyak kecepatan.”
“Kemudian kita tidak tahu ke mana harus melaju di tikungan kedua dan posisi di tikungan ketiga tidak mudah.”
“Saya mencoba untuk mendapatkan posisi tetapi saya kehilangan satu posisi, tetapi start saya bagus,” ujar pembalap yang kemarin memenangi balapan GP Prancis.
Zarco senang bisa keberhasilan mengontrol ritme dapat memberikan keuntungan di akhir lomba.
“Saya tahu bahwa saya bisa mencatatkan waktu putaran yang bagus dengan ban baru, tetapi saya sedikit khawatir dengan ritmenya,” kata Zarco.
“Tetapi untuk Sprint saya pikir kami mendapatkan informasi bagus dan saya bisa mengontrol kecepatan dengan cukup baik dan, secara keseluruhan, mengontrol traksi lebih baik daripada yang lain.”
“Pada akhirnya, ini memberi saya keuntungan di akhir dengan orang-orang yang ada di sekitar saya.”
“Pertama, Jack Miller yang telah berjuang keras, saya menyalipnya, dan kemudian dengan Quartararo dan Pecco (Francesco Bagnaia) sangat bagus.”
“Bez (Marco Bezzecchi) menyalip saya, dan saya melihatnya seperti di Texas, bahwa ketika dia memiliki kecepatan jangan coba-coba bertarung karena dia lebih cepat dan saya bisa melihatnya.”
“Tapi saya senang, dengan gaya saya, saya memiliki keuntungan dan mendapatkan posisi kelima yang sangat bagus,” ujar Zarco.
Zarco kemudian mengungkapkan kemampuannya untuk mengelola ban dengan baik sampai akhir.
“Saya pikir ini adalah gaya saya, cara saya menggunakan tubuh saya di tikungan,” ujarnya.
“Kadang-kadang itu tidak membantu saya, tetapi di sini dengan grip ban yang mulai menurun, dari lap kelima hingga lap 10, setiap lap gripnya menurun, saya berkata ‘Oke, coba kendalikan.”
“Saya juga bermain-main dengan power map.”
Zarco melakukan sedikit penyesuaian pada motornya dan mendapatkan sensasi yang jauh lebih baik dalam kendali, fase masuk ke tikungan, dan lebih dekat dengan para pesaingnya.